Rabu, 19 Juli 2017

Pemberian Obat Secara Parenteral Injeksi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik.
Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pemberian obat parenteral ?
2.      Apa tujuan Pemberian secara parenteral ?
3.      Bagaimana caranya memberikan ?
4.      Mengenal tindakan sesuai SOP
C.    Tujuan
Dengan membaca makalah ini diharapkan kita mengetahui dan mengerti akan cara pemberian sesuai SOP dan melaksanakan mengingat SOP sangatlah penting.
D.    Sistematika penulisan
Makalah ini tersusun atas BAB I PENDAHULUAN yang tersusun atas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sistematika Penulisan; BAB II PEMBAHASAN Terdiri dari Mengenal pengobatan parenteral, macam macam cara pemberian,peralatan,BAB III PENUTUP Terdiri dari Kesimpulan dan Daftar Pustaka.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pemberian Obat Parenteral
Memasukan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh dengan caramerobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa menggunakan alat suntik. ( depkes RI 1994 )
Obat dimasukan ke dalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot dan ke dalam vena dan pemberian ini lebih cepat diserap daripada melalui oral. ( WHO 1998 )
Jadi pemberian obat perenteral adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung kedalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot ataupun ke dalam vena.

     B.     Tujuan
Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
Melaksanakan uji coba obat
Melaksanakan tindakan diagnostik
Pemberian obat parenteral diberikan kepada :
1.         Pasien yang memerlukan obat dengan reaksi cepat.
2.         Klien yang tidak bisa diberikan obat melalui mulut
3.         Klien dengan penyakit tertentu yang hanya bisa mendapatkan pengobatan secara suntikan ( misalnya insulin)

    C.    Mengenal Alat Injeksi
Untuk memberikan obat secara parenteral perawat menggunakan vial atau ampul, spuit dan jarum. Spuit mempunyai 3 bagian yaitu ujung yang berhubungan dengan jarum, bagian luar atau barrel dimana skala tercetak biasanya dalam mililiter, yang terakhir adalah plunger yang pas dengan bagian dalam barrel dan digunakan untuk mendorong obat dalam jarum. Ingat spuit plastik harus dibuang setelah dipakai
Jarum, memiliki tiga bagian juga yaitu ; hub bagian yang dilepaskan dari spuit, batang tipis yang dipasang pada hub, bevel yaitu bagian landai di ujung. Jarum dengan diameter terbesar adalah gauge 14 dan yang terkecil adalah gauge 28.

D.    Macam Cara Pemberian Obat Parenteral
Penyuntikan dilakukan dengan cara :
         Intra cutan
         Subcutan
         Intra muscular
         Intravena
         Perbolus ( prinsip sama dengan intravena )

     E.     Cara Pemberian Injeksi
Injeksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh hampir setiap perawat juga harus dapat melakukannya. Namun pemberian obat ini juga harus mengetahui dimana tempat yang seharusnya dilakukan. Berikut adalah cara pemberian injeksi sesuai SOP.

E.1 Injeksi IntraKutan
Adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung ke kulit.
Tujuan :
Melaksanakan uji coba obat tertentu ( skin test )
Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu misalnya pada tuberculin test
Peralatan :
  Sarung tangan 1 pasang
  Perlak dan pengalas
  Spuit sesuai ukuran
  Nampan
  Jarum steril
  Obat sesuai program
  Kapas alkohol
  Bengkok dan bolpoin







Prosedur Pelaksanaan

Tahap Pra Interaksi
         Melakukan verifikasi data sebelumnya
         Mencuci tangan
         Menyiapkan obat sesuai prinsip ( mengambil 0,1 cc dan encerkan lagi dengan aquades hingga menjadi 1cc. 0,1 cc sebelumnya diambil dari 5 cc obat yang sudah diencerkan )

Tahap Orientasi
         Memberikan salam.
         Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
         Menanyakan kesiapan klien.

Tahap kerja
         Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan.
         Memasang perlak dan alasnya.
         Membebaskan daerah yang akan di injeksi.
         Memakai handscoon.
         Bersihkan kulit yang akan disuntik menggunakan kapas alkohol
         Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
         Tusukan spuit dengan kemiringan 15 – 20 , jarum masuk kurang lebih 0,5 cm
         Masukan obat secara perlahan, pastikan ada benjolan kira kira satu biji kacang lalu Cabut jarum dari tempat penusukan
         Beri tanda lingkaran pada benjolan tadi.
         Buang spuit kedalam bengkok.





Tahap Terminasi
         Merapikan pasien.
         Membaca tahmid, berpamitan dengan klien dan keluarganya.
         Bereskan alat alat.
         Cuci tangan.
         Dokumentasi.

E.2 Injeksi Sub Cutan.
Pengertian :
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada lengan atas sebelah luar, pada bagian luar daerah dada dan daerah yang dianggap perlu.
( dep kes RI 1994 )
Injeksi subcutan adalah memasukan obat ke dalam jaringan lemak tepat dibawah kulit ( WHO 1998 )
Jadi kesimpulannya injeksi Sub Cutan adalah Pemberian obat dengan cara dimasukan langsung kebawah kulit.
Lokasi :                               
Area vaskular disekitar bagian lengan luar atas, abdomen dari batas bawah costa sampai iliaca dan bagian anterior paha.
Peralatan :
         Bak injeksi yang berisi spuit dan jarum no.26
         Jarum steril
         Kapas alkohol
         Perlak
         Obat sesuai program terapi
         Sarung tangan
         Bengkok




Prosedur Injeksi :
Tahap Pra Interaksi
         Lakukan verifikasi data.
         Mencuci tangan.
         Menyiapkan obat sesuai aturan.
         Membawa alat ke dekat klien.

Tahap Orientasi :
         Memberikan salam.
         Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
         Menanyakan kesiapan klien.

Tahap Kerja :
         Atur posisi klien sesuai kebutuhan.
         Pasang perlak dan pengalas.
         Bebaskan daerah yang akan di injeksi.
         Pakailah handscoon.
         Bersihkan kulit menggunakan kapas alkohol dari dalam ke luar.
         Masukan jarum dengan sudut 45 – 90 derajat.
         Lakukan aspirasi, pastikan tidak ada darah masuk ke spuit.
         Masukan obat secara perlahan.
         Cabut jarum.
         Mendesinfeksi kalau perlu dilakukan massase.
          Buang spuit dalam bengkok.
         Melepas sarung tangan.





Tahap terminasi :
         Rapikan klien
         Lakukan evaluasi.
         Berpamitan,
         Bereskan alat.
         Cuci tangan.
         Dokumentasi.

E.3 Injeksi Intra Muscular
Definisi :
Adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung kedalam otot.
Lokasi :
         Otot vastus lateralis
         Otot ventrogluteal
         Otot deltoid
         Dorsa gluteus
         Sepertiga sias atas

Kecepatan Obat :
Rute IM memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat daripada SC karena pembuluh darah lebih banyakdi otot. Berlangsung sekitar antara 10 – 30 menit.

Peralatan :
         Bak injeksi
         Sarung tangan
         Spuit dengan ukuran 3cc/5cc.
         Jarum steril no.23
         Kapas alkohol 
         Perlak dan pengalas
         Obat sesuai program terapi
Prosedur Injeksi :
Tahap Pra Interaksi
         Lakukan verifikasi data
         Mencuci tangan
         Menyiapkan obat sesuai aturan
    
Tahap Orientasi :
         Memberikan salam
         Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
         Menanyakan kesiapan klien

Tahap Kerja :
         Atur posisi klien
         Pasanglah perlak
         Bebaskan daerah yang akan di injeksi
         Pakailah handscoon
         Tentukan tempat penyuntikan
         Bersihkan kulit dengan kapas alkohol
         Regangkan kulik, masukan spuit dengan sudut 90 derajat, dengan kedalaman 2/3 jarum
         Lakukan aspirasi, pastikan tidak ada darah masuk ke spuit
         Masukan obat secara perlahan
         Cabut jarum, tekan daerah tusukan menggunakan kapas alkohol.
         Kemudian tempat penyuntikan di masase
         Buang spuit dalam bengkok





Tahap terminasi :
         Rapikan klien,
         Lakukan evaluasi.
         Berpamitan.
         Bereskan alat.
         Cuci tangan lalu dokumentasi.

E.4 Injeksi Intra Vena
Definisi :
Adalah pemberian obat dengan cara dimasukan langsung kedalam pembuluh darah vena.
Lokasi :
Pada vena yang nampak jelas, lurus, jauh dari tulang
Kecepatan Obat :
Menghasilkan efek tercepat sekitar 18 detik

Peralatan :
         Sarung tangan.
         Spuit.
         Jarum steril no.26
         Torniquet
         Kapas alkohol
         Perlak dan pengalas
         Obat sesuai program terapi
         Bengkok
         Band aid/plaster,gunting.




Prosedur injeksi :
Tahap Pra Interaksi
         Lakukan verifikasi data
         Mencuci tangan
         Menyiapkan obat sesuai aturan
         Membawa alat ke dekat klien

Tahap Orientasi :
         Memberikan salam
         Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
         Menanyakan kesiapan klien

Tahap Kerja :
         Mengatur posisi klien dan pilih vena dari arah distal
         Memasang perlak dan alasnya
         Bebaskan daerah yang akan di injeksi
         Ikat dengan torniquet 5 cm proksimal yang akan di tusuk
         Pakailah handscoon
         Bersihkan kulit dengan kapas alkohol dari dalam ke luar
         Pegang spuit dengan sudut 30 derajat.
         Tusukan dengan kemiringan 30 derajat.
         Lakukan aspirasi dan pastikan darah masuk ke spuit
         Buka torniquet
         Masukan obat secara perlahan
         Cabut spuit dan tekan daerah tusukan dengan kapas alkohol
         Buang spuit dalam bengkok.




Tahap terminasi :
         Rapikan klien.
         Lakukan evaluasi. 
         Berpamitan,
         Bereskan alat,
         Cuci tangan
         Dokumentasi.

E.5 Injeksi Bolus Intra Vena
Adalah pemberian obat dengan cara dimasukan langsung kedalam pembuluh darah vena yaitu melalui bolus.
Prinsipnya sama dengan intra vena yaitu obat dimasukan ke dalam pembuluh vena.
Untuk peralatan :

Peralatan :
         Sarung tangan 1 pasang
         Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
         Jarum steril no.26
         Kapas alkohol
         Perlak dan pengalas
         Obat sesuai program terapi
         Bengkok

Tahap Orientasi
         Memberikan salam
         Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
         Menanyakan kesiapan klien..         



Tahap Kerjanya :
         Bolus di desinfektan menggunakan kapas alkohol
         Klem selang infus atau guyur disesuaikan kondisi
         Masukan jarum dalam bolus, tarik plunger untuk aspirasi
         Masukan obat secara perlahan
         Atur kembali klien
         Melepas sarung tangan.


F.     Hasil Analisa
a.         Kesenjangan antara SOP dengan realita
Pada dasarnya prinsip pemberian injeksi ini sama baik yang dilakukan secara SOP yang kami dapat dari kampus atau yang di realita lapangan, prinsip inilah yang terpenting untuk kita ketahui. Masalah perbedaan yang kami dapat hanyalah dari peralatan, dimana dilapangan perawat hanya menenteng spuit dan kapas alkohol saja, ditambah torniquet jika melakukan injeksi intravena.
Namun ada hal yang lebih penting yang harus diperhatikan perawat di lapangan yaitu komunikasi teraupetik yang semakin lama pudar karena rutinitas, kadang perawat kurang memperhatikan hal itu. Justru kami yakin bahwa kesehatan bukan hanya diobati dari fisik saja namun juga dari jiwa.

   
 Catatan :
keterbatasan alat tidak menjadi masalah karena perawat dituntut untuk kreatif, kita bisa menjadikan sesuatu untuk mengganti kekurangan, misal bekas plabot menjadi bengkok.dll






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Memasukan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa menggunakan alat suntik. ( depkes RI 1994 ).
Obat dimasukan ke dalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot dan ke dalam vena dan pemberian ini lebih cepat diserap daripada melalui oral. ( WHO 1998 ).
Jadi pemberian obat perenteral adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung kedalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot ataupun ke dalam vena.
Penyuntikan dilakukan dengan cara :
         Intra cutan
         Subcutan
         Intra muscular
         Intravena
         Perbolus ( prinsip sama dengan intravena )
Pada dasarnya prinsip pemberian injeksi ini sama baik yang dilakukan secara SOP yang kami dapat dari kampus atau yang di realita lapangan, prinsip inilah yang terpenting untuk kita ketahui. Masalah perbedaan yang kami dapat hanyalah dari peralatan, dimana dilapangan perawat hanya menenteng spuit dan kapas alkohol saja, ditambah torniquet jika melakukan injeksi intravena.
Namun ada hal yang lebih penting yang harus diperhatikan perawat di lapangan yaitu komunikasi teraupetik yang semakin lama pudar karena rutinitas, kebosanan dan merasa profesional. Justru kami yakin bahwa kesehatan bukan hanya diobati dari fisik saja namun juga dari jiwa.






DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
WHO, (1998 ), Nursing care of the sick: A guide for nurses working in small rural hospitals.
Departemen kesehatan RI, dirjenyanmed, 1991. Prosedur keperawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan pendidikan.
http: // arsegofconfb.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar