BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman
sirsak (Annona murricata L) merupakan
tanaman yang sudah di kenal oleh masyarakat, akan tetapi pemanfaatanya sebatas
dengan mengonsumsi buahnya saja. Tidak hanya buah yang di manfaatkan, tetapi
daunnya bisa berguna dalam bidang kesehatan. Para ahli telah membuktikan
kandungan dan khasiat dari tanaman sirsak ini, bahwa telah lama di laporkan
oleh lembaga-lembaga penelitian di amerika serikat bahwa daun sirsak mengandung
senyawa flavonoid berfungsi sebagai anti oksidan (Ersi Herliana Dan Nila Rifai,
2011: 3).
Tanaman sirsak
berupa tumbuhan atau pohon yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah.
Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang
halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawah mempunyai warna yang lebih
muda. Tanaman ini dapat tumbuh di sembarang tempat, sirsak bertumbuh dengan
baik pada daerah ketinggian kurang dari 1000 m (Sugeng Haryanto, 2008:85)
Tanaman sirsak
banyak digunakan sebagai tanaman obat, karena tanaman ini memiliki khasiat obat
dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Daun
sirsak mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai mengobati
penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung
efek yang sinergis dari berbagai zat yang berfungsi mengobati (Flora, 2008)
Analgetik adalah
kelompok obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi rasa nyeri. Obat
analgesik di golongkan menjadi analgesik narkotik dan analgesik non narkotik.
Golongan narkotik menghilangkan rasa nyeri yang bekerja sentral di sistem saraf
pusat, sedangkan golongan non narkotik bekerja dengan cara menghambat
biosintesis prostaglandin (Syamsudin Dan Darmono, 2011:65)
Analgetik atau
obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri merupakan gejala penyakityang
sering di derita oleh masyarakat. Rasa nyeri merupakan pertahanan tubuh, rasa
sakit timbul bila ada jaringan rusak (Tjay Dan Rahardja, 2002)
Tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri) telah digunakan oleh masyarakat
sebagai pengobatan untuk analgetik, dan antispasmodik. Dalam penelitian
klinis selama bertahun-tahun, tumbuhan ini telah menunjukkan aktivitas
analgesik (Taylor, 2003).
Meniran (Phyllanthus niruri) merupakan salah satu tumbuhan yang
mengandung flavonoid sebagai
analgetik yang dapat menghambat terbentuknya radikal bebas.
Selain itu pemerintah telah berupaya menggembangkan obat tradisional agar
dapat ditrima dalam sistem kesehatan formal melalui pendekatan fisioterapi.
Akan tetapi penggunaan obat-obat tradisional ini masih mendapat tantangan yang
cukup tinggi dikalangan ilmuwan kedokteran karena standarisasi yang belum jelas
terutama dalam kadar, khasiat serta kandungan kimianya. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian yang intensif, sehingga pemakaian obat tradisional dapat
ditrima secara luas.
Salah satu yang telah banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh
masyarakat indonesia adalah daun sirsak (Annona
muricata L). Tanaman ini sering digunakan untuk obat analgetik di aceh,
daun sirsak juga merupakan obat yang murah, daun ini juga merupakan tanaman
yang mudah di cari.
Hal inilah yang mendorong dilakukannya penelitian efek
analgetik ekstrak maserasi herba meniran
dan ekstrak daun sirsak pada mencit
putih jantan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan dasar ilmiah penggunaan
meniran dan daun sirsak sebagai penghilang nyeri, sehingga dapat diambil suatu
kesimpulan dengan melakukan penelitian “UJI
EFEKTIVITAS DAYA ANALGETIK EKSTRAK DAUN
SIRSAK (ANNONA MURRICATA L), EKSTRAK
HERBA MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI DAN
KOMBINASI PADA MENCIT PUTIH JANTAN (MUS
MUCULUS)”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar
belakang di atas, maka dapat di rumuskan
suatu masalah sebagai berikut :
1.
Apakah ada pengaruh daya analgetik
ekstrak daun sirsak (Annona murricata L),
ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri)
dan kombinasi ekstrak terhadap mencit putih jantan (Mus musculus)?
2.
Manakah yang berpengaruh diantara ekstrak
daun sirsak (Annona murricata L), ekstrak
herba meniran (Phyllanthus nirruri) dan
kombinasi ekstrak sebagai daya analgetik pada
mencit putih jantan(Mus musculus)?
1.3 Batasan Masalah
Dari sekian
permasalahan yang ada penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah.
Pembuatan masalah di perlukan untuk memperjelas permasalahan sebagai berikut .
1.
Sampel yang di ambil terdapat dari desa sawojajar
Kabupaten Brebes.
2.
Metode yang digunakan dalam penyarian
daun sirsak dan herba meniran menggunakan metode maserasi.
3.
Bahan yang digunakan mengunkan pelarut
Etanol 70%
1.4 Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh daya
analgetik dalam ekstrak daun sirsak (Annona murricata L), ekstak herba meniran
(Phyllanthus niruri) dan kombinasi ekstrak
terhadap mencit putih jantan (Mus
Musculus).
2. Untuk
mengetahui manakah yang paling berpengaruh
diantara ekstrak daun sirsak (Annona
Murricata L) dan ekstrak herba meniran (Phyllanthus
niruri) dan kombinasi sebagai daya analgetik terhadap mencit putih jantan (Mus Muculus).
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Dapat menambah pengetahuan khususnya
kepada para pembaca tentang manfaat daun sirsak (Annona murricata L) dan herba meniran (Phyllanthus urinari).
2.
Sebagai kontribusi pengembangan obat
tradisional khususnya daun sirsak (Annona
muricata L) dan herba meniran (Phyllanthus
niruri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar