PENGENALAN TANAMAN OBAT
BERKHASIAT DAN MEMBUAT SIMPLISIA TANAMAN OBAT BERKHASIAT DARI TEMU HITAM (Curcuma Aeroginosa robx.)
I.
TUJUAN
1. Mengenal
beberapa macam tanaman berkhasiat.
2. Menyebutkan
dan menjelaskan deskripsi (ciri-ciri morfologi) beberapa jenis tanaman
berkhasiat.
3. Menjelaskan
khasiat, kegunaan dan fitokimia beberapa tanaman berkhasiat.
4. Mahasiswa
mampu menjelaskan beberapa macam simplisia tanaman obat dan khasiatnya.
5. Mahasiswa
mampu membuat simplisia dengan cara pengeringan dan menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas simplisia.
II.
DASAR
TEORI
Indonesia
ialah Negara tropis yang memiliki potensi tanaman berkhasiat obat cukup besar
dan menepati urutan kedua setelah brazil. Diperkirakan sekitar 30.000 tumbuhan
ditemukan didalam hutan hujan tropika, sekitar 1.260 spesies diantaranya
berkhasiat sebagai obat dan sekitar 180 spesies yang telah digunakan untuk
berbagai keperluan industry obat dan jamu, tetapi baru beberapa spesies saja
yang telah dibudayakan, secara intensif (supriadi, 2001). Oleh karna itu perlu
terus dilakukan upaya pengenalan dan penelitian baik dari pendekatan botani,
khasiat maupun kandungan kimia.
Tanaman
obat berkhasiat ialah tanaman yang dimanfaatkan karena kandungan bahan yang ada
didalamnya memiliki khasiat tertentu. Contoh beberapa bahan alami yang
diketahui mempunyai khasiat tertentu ialah :
1. Zat
samak atau tannin
Bahan ini dapat mengendapkan
protein sehingga dapat mengencangkan kulit atau mengurangi bau badan. Zat ini
terdapat antara lain pada aloe vera, alyxia stellate, areca catehu, curcuma
heyneana, santa / um album, strichnos ligustrina, dll.
2. Minyak
atsiri
Minyak atsiri dapay memberi bau
wangi karna bersifat antibakteri, terdapat dalam alyxia stellate, andropogon
zizanioides, ateminsia cina, cinnamomum sintok, curcumae domestica, dll.
3. Minyak
lemak
Bahan alam mengandung minyak lemak
seperti coccos nucinus communis dan sesanum indicum.
4. Pati
Bahan ini berkhasiat menutup pori
kulit sehingga kesan halus dan sebagai pembersih, terdapat pada aloe vera,
oryza sativa, pachyrrus erosus, curcuma xanthorriza, dll.
Pencandraan
tanaman ialah suatu upaya untuk mengenal dan mengetahui deskripsi morfologi dan
sifat suatu tanaman. Pengenalan yang utama ialah pada nama ilmiah tanaman dari
pada nama lokalnya pencandraan tanaman berkhasiat terbagi dalam tiga pendekatan
yaitu secara botani, khasiat dan kandungan kimia (fitokimia). Pendekatan botani
menguraikan tentang klasifikasi dan deskripsi morfologi tanaman. Bagian
morfologi tanaman yang penting untuk dikenali ialah daun, karna banyak sekali
tanaman obat yang mempunyai kemiripan tampilan daun. Contoh daun tempuyung
tertukar dengan daun tapak liman mungkin tidak menjadi masalah karna keduanya
memiliki kegunaan untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal. Namun akan menjadi
masalah besar bila tertukar dengan daun kitolod yang agak beracun jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Bagian
khasiat ialah uraian khasiat tanaman secara empiris untuk mengobati penyakit
tertentu. Mengetahui khasiat beserta kontraindikasi ialah hal yang terpenting
sebelum memanfatkan tanaman untuk obat. Satu jenis tanaman obat umumnya
memiliki beragam khasiat. Sedangkan bagian fitokimia berisi skrining kandungan
golongan kimia biologis aktof tanaman atau bagian tanaman disamping kandungan
minyak atsiri seperti alkaloid, saponin, flavonoid, tannin dan polifenol.
Kata
simplisia ialah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple,
berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut nama
bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalamu
perubahan bentuk.
Departemen
kesehatan RI membuat batasan tentang simplisia ialah bahan alami yang digunakan
untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dab kecuali dinyatakan
lain umumnya yang berupa bahan yang telah dikeringka. Berdasarkan hal tersebut
maka simplisia di bagi menjadi tiga golongan yaitu :
a) Simplisia
nabati
Simplisa yang dapat berupa tanaman
utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan amtara ketiganya. Contoh :
datura folium dan piperis nigri fructus.
b) Simplisia
hewani
Simplisia berupa hewan utuh atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belu, berupa bahan kimia murni.
Contoh : minyak ikan dan madu.
c) Simplisa
pelikanan atau mineral
Simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau diolah dengan cara sederhana dab belum berupa
bahan kimia. Contoh : serbuk seng dan serbuk tembaga.
Pembuata
simplisia secara umum dapat digunakan cara-cara sebagai berikut :
·
Pengeringan
·
Fermentasi
·
Proses khusus
(penyulingan, pengentalan, eksudat, dll)
·
Dengan bantuan air
(misal pada pembuatan pati)
Adapun
tahap-tahap pembuatan simplisia secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan
bahan baku
Bahan baku sangat menentukan
kualitas bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam tahap ini adalah masa
panen.
2. Sortasi
basah
Pemilihan hasil panen ketika
tanaman masih segar. Sortasi basah dilakukan terhadap : tanah dan
kerikil,rumput-rumputan, bahan tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yang
tidak digunakan.
3. Pencucian
Untuk membersihkan kitorab yang
melekat, terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan yang tercemar
pestisida.
4. Pengubahan
bentuk
Untuk memperluas permukaan bahan
baku, semakin luas permukaan maka proses pengeringan bahan baku akan semakin
cepat.
5. Pengeringan
Menurunkan kadar air sehingga bahan
tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri
6. Sortasi
kering
Pemilihan bahan setelah mengalami
proses pengeringan.
7. Pengepakan
dan penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan
sortasi kering selesai maka simpisia perlu ditempatkan dalam suatu wadah
tersendiri agar tidak saling bercampur antara simplisa satu dengan yang lain.
Klasifikasi
tanaman temu hitam
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma aeruginosa roxb.
Temu
hitam adalah sejenis tumbuhan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran
obat atau jamu.
Tinggi
tanaman temu hitam mencapai 2meter dan lebar rumpun 26,90cm, jika tanaman
didaratan rendah, tiap rumpun dapat menghasilkan 12anakan, sedangkan di daratan
tinggi bisa mencapai 5anakan perumpun. Tanaman ini berbunga pada umur lima
bulan, bunga berwarna ungu, sedangkan tangkai bunga berwarna hijau. Temu hitam
jika dipotong melintang rimpang berwarna putih dan berbentuk cincin, jika
diiris-iris rimpang akan tampak seperti cincin berwarna biru atau kelabu. Kulit
rimpang tua umumnya berwarna putih kotor, sedangkan dindingnya kelabu. Komponen
utama yang terkandung dalam temu hitam antara lain terpenoid, fenilpropanoid,
flavonoid, kurkuminoid dan alkaloid.
III.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT
Buku, bolpoid, penggaris, pisau,
talenan, keranjang, toples
BAHAN
Temu
hitam
IV.
CARA
KERJA
a. Praktikum
I
![](file:///C:/Users/TEGUH/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png)
b.
![]() |
Praktikum II
V.
HASIL
Praktikum I
1. Pengamatan
TOB
No
|
Pengamatan
|
Hasil Pengamatan
|
Literatur
|
1.
|
Nama tanaman
a.
Nama latin
b.
Nama lokal
|
Curcuma
aeruginosa roxb.
Temu hitam
|
|
2.
|
Klasifikasi tanaman
a.
Kingdom
b.
Subkingdom
c.
Super devisi
d.
Devisi
e.
Kelas
f.
Sub kelas
g.
Ordo
h.
Family
i.
Genus
j.
spesies
|
Plantae
Tracheobiota
Spermatophyte
Magnoliophyta
Liliopsida
Commelinidae
Zingiberales
Zingiberaceae
Curcuma
Curcuma
aeruginosa roxb.
|
|
3.
|
Deskripsi tanaman
a.
habitus
b.
batang
c.
daun
d.
bunga
e.
buah
f.
akar
|
Pada daerah yang
kelembaban tinggi
Semu
Tunggal panjang
Majemuk
Rimpang
Serabut
|
|
4.
|
Bagian tanamana yang
dimanfaatkan untuk obat
|
Rimpang
|
|
5.
|
Isi/kandungan
|
Terpenoid,
fenilpropanoid, flavonoid, alkaloid, kurkuminoid
|
|
6.
|
Khaisat
|
Penambah nafsu makan,
mengatasi peyakit kulit, sariawan, batuk, sesak nafas
|
Tabel
5.1
2. Gambar
tanaman dan bagian tanaman
a. Gambar tanaman
![](file:///C:/Users/TEGUH/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg)
b. Gambar
bagian tanaman
![](file:///C:/Users/TEGUH/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
c.
Gambar simplisia
![](file:///C:/Users/TEGUH/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg)
Praktikum
II
A.
|
Identifikasi tanaman
|
Keterangan
|
1.
|
Nama tanaman
|
Temu hitam
|
2.
|
Bagian yang digunakan
|
Rimpang
|
3.
|
Nama simplisia
|
Curcuma
aeruginosa roxb
|
4.
|
Family/keluarga
|
Zingiberaceae
|
5.
|
Isi/kandungan
|
Terpenoid, fenilpropanoid, flavonoid, alkaloid,
kurkuminoid
|
6.
|
Khaisat/kegunaan
|
Penambah nafsu makan, mengatasi peyakit kulit,
sariawan, batuk, sesak nafas
|
B
|
Uraian tahap pembuatan
simplisian
|
Keterangan
|
|||||
1.
|
Pemilihan bahan baku
a. Bahan
baku tanaman
b. Karakteristik
tanaman
·
Warna
·
Bentuk
·
Bau
·
Rasa
·
Penampakan irisan
melintang
|
Temu hitam
Putih kotor
Khas temu hitam
Pahit agak pedas
Seperti cincin berwarna kelabu/abu-abu
|
|||||
2.
|
Sortasi basah
Jenis bahan asing
|
Tanah
|
|||||
3.
|
Pencucian
|
Dengan air mengalir
|
|||||
4.
|
Berat basah bahan baku
|
923,24 gram
|
|||||
5.
|
Cara mengubah bahan baku
|
Ditimbang, dirajang menggunakan pisau
|
|||||
6.
|
Cara pengeringan
a.
Cara pengeringan
b.
Lama pengeringan
c.
Berat basah bahan
baku
d.
Berat kering bahan
baku
|
Di panaskan di bawah sinar matahari
1minggu
923,24 gram
113,80 gram
|
|||||
7.
|
Penyimpanan
a.
Wadah penyimpanan
b.
Suhu penyimpanan
c.
Lebel pada wadah
|
Toples
Suhu kamar 27°C
|
|
|
|
||
8.
|
Pemeriksaan organoleptic
a.
Warna
b.
Bau
c.
Rasa
|
Coklat
Khas temu hitam
Pahit agak bedas
|
Perhitungan
Kadar Susut pengeringam
Berat
simplisia basah
Berat
simplisia kering
Kadar
susut pengeringan
VI.
PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini dilakukan praktek pengenalan tanaman obat berkhasiat dan
membuat simplisia tanaman obat berkhasiat dari temu hitam bahan baku pada
pektik kali ini adalah temu hitam. Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan alami yang telah di
keringkan.
Proses
pembuatan simplisia yang pertama di lakukan yaitu dengan pengumpulan bahan baku
(rimpang temu hitam) pemanenan dilakukan pada saat awal musim kemarau, setelah
pemanenan rimpang temu hitam, dilakukan sortasi basah bertujuan untuk
memisahkan rimpang dari bagian tanaman yang tidak digunakan seperti akar atau
tanah yang melekat kemudian rimpang di cuci bermaksud untuk membersihkan
rimpang dari sisa-sisa kotoran melekat, rimpang yang sudah di cuci bersih tahap
selanjutnya rimpang potong kecil-kecil menggunkan pisau bertujuan untuk
memperkecil luas permukaan sehingga proses pengeringan berlangsung cepat,
setelah di ubah bentuk proses selanjutnya yaitu pengeringan, sempel di
keringkan dibawah sinar matahari dengan menggunakan kain hitam sebagai penutup.
Fungsi kain hitam tersebut untuk menyerap panas dari sinar matahari. Sempel
tidak boleh berkontak langsung dengan sinar matahari karna akan merusak
aktivitas enzim. Sortasi kering di lakukan sebelum pengepakan dan penyimpanan
yang bertujuan memisahkan sisa-sisa benda asing atau bagian tanaman yang tidak
dikehendaki misalnya bahan yang telalu gosong atay bahan yang rusak, rimpang
yang sudah kering disimpan dalam toples dan di beri etiket.
Setelah diolah menjadi simplisia
rimpang temu hitam mempunyai warna coklat, bau khas temu hitam, dam rasa pahit.
Setelah dirajang berat rimpang temu hitam adalah 923,24 gram, kemudian setelah
dilakukan pengeringan selama 1minggu berat rimpang temu hitam adalah 113,80 gram.
Hasil kadar air dalam simplisia adalah 0,99%, simplisia dengan kadar air diatas
10% belum bisa dikatakan kering. Hal tersebut memungkinkan disebabkan karna
pengeringan tidak sempurna .
VII.
KESIMPULAN
Simplisian
dibagi menjadi 3golongan yaitu simplisia nabati,hewani,dan pelikan atau
mineral. Praktikum kali ini adalah pembuatan simplisia dengan baku berupa
bagian tanaman (rimpang). Termasuk simplisia nabati.
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar