Rabu, 19 Juli 2017

Sediaan Tablet

TABLET

ü  Pengertian tablet
ü  Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406)
ü  Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4)

v  Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.      Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2.      Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3.      Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4.      Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5.      Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6.      Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7.      Bebas dari kerusakan fisik;
8.      Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9.      Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10.  Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)
v  Jenis Sediaan Tablet
 (Catatan Kuliah P’ Charles + Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman Hal 706-717)
Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :
a.       Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.
b.      Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan
v  Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :
A.    Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a)      Tablet Konvensional Biasa
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti:
      Pengisi (memberi bentuk) : laktosa
      Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan saat bertemu saluran pencernaan): musilago amili, amilum
      Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
b)      Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda
      Adalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis.
      Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan)
c)      Tablet Lepas Lambat
      Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).
d)     Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
      Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus.
e)      Tablet Lepas Terkendali
      Yang pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.
f)       Tablet Salut Gula
      Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak.
      Tujuan: melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2, lembab), menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.
g)      Tablet Salut Film
      Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
h)      Tablet Efervesen
      Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO2..Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.
i)        Tablet Kunyah
      Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
B.     Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a)      Tablet Bukal
      Tablet kempa biasa berbentuks oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).
b)      Tablet Sublingual
      Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.
c)      Tablet Hisap/Lozenges
      Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.
d)     Dental Cones (Kerucut Gigi)
      Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa antibakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan. Pembawa yang umum digunakan adalah Na bikarbonat, NaCl atau suatu asam amino.

C.    Tablet Kempa Digunakan Melalui Liang Tubuh
a)      Tablet Rektal
      Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
b)      Tablet Vaginal
      Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik.

v  Berdasarkan Rute Pemberian :
1.      Tablet oral (dalam mulut)
2.      Tablet rektal
3.      Tablet vaginal
4.      Tablet implantasi

v  Berdasarkan Penyalutan :
1.      Tablet polos
2.      Tablet salut gula
3.      Tablet salut film

v  Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif :
1.            Tablet pelepasan biasa
2.            Tablet lepas lambat
3.            Tablet lepas tunda
4.            Tablet lepas terkendali 

v  Metode p’buatan tablet
a)      granulasi basah
b)      granulasi kering
c)      kempa langsung



A.    Granulasi Basah
Ø  memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. 
Ø  Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik.
Ø  Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Ø  Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering  ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka  massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Ø  Keuntungan metode granulasi basah :
ü  Memperoleh aliran yang baik
ü  Meningkatkan kompresibilitas
ü   Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
ü   Mengontrol pelepasan
ü   Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
ü   Distribusi keseragaman kandungan
ü   Meningkatkan kecepatan disolusi
Ø  Kekurangan metode granulasi basah:
ü   Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
ü   Biaya cukup tinggi
ü   Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air

B.     Granulasi Kering disebut juga slugging,
Ø  memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). 
Ø  Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. 
Ø  Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelem
Ø  Pada proses ini komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling.
Ø  Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
ü   Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
ü   Zat aktif susah mengalir
ü   Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
Ø  Keuntungan cara granulasi kering adalah:
ü  Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
ü  Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
ü  Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Ø  Kekurangan cara granulasi kering adalah:
ü   Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
ü  Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
ü  Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang

C.    Metode Kempa Langsung
Ø  pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.
Ø  Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.
Ø  Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh).
Ø  Zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah;
ü  alirannya baik,
ü   kompresibilitasnya baik,
ü  bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. 


Ø  keuntungan metode kempa langsung yaitu :
ü  Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
ü  Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
ü  Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
ü  Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Ø  Kerugian metode kempa langsung :
ü  Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
ü  Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
ü   Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik

v  Bahan Pembantu Granulasi Basah
A.    Pengisi
Ø  Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan
Ø  Biasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali.
1.      Avicel (mikrokristalin selulosa)
2.      Kalsium sulfat trihidrat
3.      Kalsium fosfat dibasic
4.      Laktosa
5.      Sukrosa
6.      Dekstrosa
7.      Manitol
8.      Emdex dan Celutab
9.      Starch 1500



v  Evaluasi Granul
1)      Granulometri
Ø  Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran granul). Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil. 
ü  Timbang 100 gr granul
ü  Letakkan granul pada pengayak paling atas
ü  Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada getaran
ü  Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
ü  Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak 
Ø  Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva distribusi normal.

2)      Bobot Jenis
a)      Bobot jenis sejati
Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman
b)      Bobot jenis nyata
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul . Baca volume.
Bobot jenis nyata =  bobot/volume
c)      Obat jenis nyata setelah pemampatan
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul. Mampatlkan 500 x dengan alat volumeter . Lihat volume setelah pemampatan.
Bj nyata setelah pemampatan = bobot/volume setelah pemampatan

                                      Pemampatan 500 x
  
BJ nyata                       BJ nyata setelah pemampatan

3)      Kadar Pemampatan.
Ø       %T =  Vo – V500
Vo

-          %T  = Kadar pemampatan
-          Vo   = Volume sebelum pemampatan
-          V500 = Volume setelah pemampatan 500 x

Ø         %T < 20 atau   ^V<20 ml granul memiliki aliran yang baik
Ø        Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.

4)      Kompresibilitas

         % K                             Dapt –Davc   x  100 %
                                                Dapt
       
-          Davc  = Berat jenis nyata sebelum pemampatan
-          Dapt   = Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
    
        Jika  % K  : 5 – 10 %      ——    aliran sangat baik
                           11 – 20 %     ——   aliran cukup baik
                           21 – 25 %     ——    aliran cukup
                                >26  %     ——    aliran buruk



5)      Aliran
a.       Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai. Metode corong dapat dilakukan dengan 2 cara :
ü  cara bebas
ü  cara tidak bebas (paksa) digetarkan
Biasanya jika 100 g granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik.
b.      Metode sudut istirahat
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong)
Tampung granul di atas kertas grafik
Hitung x.   Jika x =     25- 30              sangat mudah mengalir
                                                            30- 40              mudah mengalir
                                                            40- 45              mengalir
                                                            >  45                kurang mengalir

6)      Kandungan Lembab
Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat seperti Moisture Balance .
                        % KB = W1/W x 100 %                                      % KB        = Kandungan bobot
                        % KL  = Wa/W1 x 100 %                                     % KL        = Kandungan lembab
                        Wa       = W – W1                                                     

v   Evaluasi Tablet
1.      Visual /Organoleptik
2.      Sifat fisika kimia
a.       Keseragaman ukuran
b.      Keseragaman tebal
c.       Keseragaman diameter
d.      Kekerasan
e.       Friabilitas
f.       Keragaman sediaan
ü  Keragaman bobot
ü  Keseragaman kandungan
g.      Waktu hancur
h.      Disolusi
i.        Uji kadar zat aktif

3.      Uji Keamanan/Toksisitas
Untuk  menguji apakah ada bahan-bahan lain yang toksik dalam tablet

4.      Uji Mikrobiologi
a)      Terutama dilakukan pada tablet yang mengandung bahan-bahan yang mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Sering kali tablet bersalut lebih banyak dikontaminasi oleh bakteri dibandingkan oleh tablet tidak bersalut karena kelembaban internal tablet salut merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.
b)      Lingkungan produksi yang kurang bersih juga merupakan likungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu beberapa industri memberikan persyaratan kemurnian yaitu batas angka mikroba.

5.      Uji Friabilitas Tablet
a)      Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
b)      Friabilitas diukur dengan friabilator .
c)      Prinsipnya adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran.

6.      Uji Disolusi 
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan lepas lambat seperti yang tertera pada uji Pelepasan Obat <961>, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Dari jenis alat yang diuraikan disini, pergunakan salah satu sesuai dengan yang tertera dalam masing-masing monografi.

7.      Uji Waktu Hancur Tablet Dan Kapsul
Ø  Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih.
Ø  Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sedia­an atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar